Pengajian Bulanan LDII Kutim, Warga Diajak Bersyukur dengan Berkehidupan Bermasyarakat yang Baik

Pengajian Bulanan LDII Kutim, Warga Diajak Bersyukur dengan Berkehidupan Bermasyarakat yang Baik

Pengajian Bulanan LDII Kutim, Warga Diajak Bersyukur dengan Berkehidupan Bermasyarakat yang Baik


SANGATTA – Pemerintah yang saat ini telah menaikkan PPN 12 persen untuk barang mewah, memberi dampak untuk kehidupan ekonomi masyarakat. Dalam pengajian bulanan DPD LDII Kutai Timur (Kutim) warga diajak untuk bisa mengambil keputusan lebih bijak, sehingga bisa menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.

Hal itu disampaikan Ustaz Farhan dalam penyampaian keorganisasian, saat pengajian bulanan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kutim, di Masjid Khoirul Manshurin, Jalan Pendidikan, Gang Al-Manshurin, Minggu, 12 Januari 2025, pagi.

“Bila bisa mengambil keputusan keuangan yang bijak, keuangan rumah tangga bisa difokuskan untuk kebutuhan-kebutuhan yang lebih penting, seperti biaya pendidikan dan yang lebih urgent. Jadi lebih mendahulukan kebutuhan primer, baru kemudian sekunder dan tersier,” ucap Farhan.

Dia mengajak agar warga LDII bisa tetap menjadi orang beriman yang tidak acuh dengan perkembangan kebijakan pemerintah. Sehingga menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi organisasi DPD LDII Kutim dan jajaran untuk bisa rajin berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutim.

Dalam penyampaian makna Alquran oleh Ustaz Wildan dijelaskan, agar seorang muslim perlu memiliki amalan andalan yang menjadi penolong untuk membuka beberapa pintu surga. Tidak hanya dengan solat dan puasa, amalan andalan lainnya juga adalah dengan infaq atau sodaqoh dari hasil rezekinya bekerja atau berusaha.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso bahwa “bagi yang sudah memiliki pekerjaan agar bekerja dengan baik secara profesional sehingga bisa tetap berlanjut untuk mencari maisah dan penunjang dalam ibadah.”

 

Kemudian, dalam penyampaian Dewan Penasehat DPD LDII Kutim, H Siswahyudi mengatakan, untuk mempersungguh dalam ibadah, bahwa itu bagian dalam upaya bersyukur terhadap nikmat Allah, sehingga lebih bisa mempersungguh menjalankan perintah Allah dan menjalankan sunnah Rosulullah.

“Ketika kita sudah menjadi seorang muslim, tentu kita harus berbahagia, tidak bersedih, karena dengan nikmat sehat dan rezeki yang ada, bahwa kita pun bisa menjalankan agama dengan lancar. Kita diperintah untuk taat kepada Allah dan Rosul, dan berbahagia bersyukur,” ucap Siswahyudi.

“Maka supaya hidup dengan berbudi luhur di masyarakat, yang kalau kita bisa mempraktekkan itu hasilnya luar biasa,” lanjutnya.

Maka dengan berbudi luhur, sambungnya, akan memberi manfaat ketika warga LDII bisa berbuat baik dengan orang lain di masyarakat. Baik ketika di dunia kerja, atau di mana pun berada. (lines/kutim)