SANGATTA – Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menggelar ujian kenaikan tingkat (UKT) untuk para pesilat binaannya.
Acara pembukaan UKT Sabuk Biru tersebut berlangsung lancar di Padepokan Persinas ASAD Manshurin, Sangatta Utara, Kutim, Minggu (21/5/2023).
Pembukaan pada pukul 09.00 Wita diresmikan oleh Dewan Pembina Persinas ASAD Kutim, KH Muflikun Assiddiqy SH, didampingi Ketua Persinas ASAD Kutim H Khoirul Arifin S Sos MH. Turut dihadiri Dewan Pelatih M Haruna, beserta jajaran dewan pelatih dan pelatih, Ketua Panitia UKT Sabuk Biru M Toha Al Amin dan jajaran, beserta peserta dari Padepokan Persinas ASAD Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Rantau Pulung, Kaubun, Kongbeng, dan Muara Wahau. Dengan jumlah peserta sekira 73 pesilat, dari 37 pesilat laki-laki dan 36 pesilat perempuan. Hadir pula Ketua DPD LDII Kutim Damuri SP MSi, dan jajaran Senkom Mitra Polri Kutim.
Khoirul mengatakan, UKT sabuk biru ini digelar sebagai hasil pelatihan-pelatihan di tingkat padepokan cabang kecamatan dan desa-desa se-Kutim, yang sudah berlatih sesuai target kurikulum. Selanjutnya dilaksanakan ujian kenaikan tingkat pada jenjang sabuk biru.
“Jika telah melalui tahap ujian, para peserta yang telah mendapatkan sabuk biru nantinya bisa menjadi asisten pelatih untuk melakukan pendampingan terhadap kerja-kerja para pelatih sabuk cokelat dan sabuk merah,” ucap Khoirul.
“Saya berharap Persinas ASAD dapat mencetak prestasi yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Kutai Timur khususnya. Karena pesilat Kutai Timur dari Persinas ASAD juga pernah sampai ke tingkat PON (Pekan Olahraga Nasional) yaitu atlet Usman,” lanjut Khoirul.
Sementara itu, Muflikun mengharapkan, UKT sabuk biru kali ini dapat menghasilkan pesilat-pesilat handal Persinas ASAD Kutim. Terutama dalam menjalankan salah satu perannya, yaitu sebagai asisten pelatih sabuk cokelat dan sabuk merah.
“Tentunya moment ini menjadi kesempatan emas juga bagi para pesilat-pesilat Persinas ASAD Kutim dalam meningkatkan kompetensi diri untuk mengharumkan nama Persinas ASAD ke jenjang yang lebih tinggi lagi ke depannya. Untuk bisa mencetak pesilat-pesilat yang bisa mewakili daerah, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan ke jenjang internasional,” harap Muflikun.
“Di mana pencak silat adalah merupakan warisan beladiri bangsa Indonesia. Persinas ASAD memiliki kewajiban dalam pelestarian warisan leluhur dalam dunia beladiri pencak silat, sebagai mana yang selalu kami dengungkan, yaitu ‘Berjiwa Besar Jadi Pendekar, Berbudi Luhur Nasehat Leluhur’,” sambung Muflikun. (lines/pri/teo/har/tar/rc)