SANGATTA – DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kutai Timur kembali menggelar pengajian rutin bulanan, yang tersebar di beberapa masjid binaan LDII di Kutim, Minggu 14 Agustus 2022.
Salah satu lokasi pengajian, yakni di Masjid Ashaabul Jannah, Jalan Kampung Baru, Munthe, Sangatta Utara, Kutim. Acara dibawakan oleh MC Ustaz Adit.
Penyampai kali ini adalah Ustaz Arianto yang menyampaikan dalil-dalil hadits tentang berbuat baik terhadap sesama. Bahwa, warga yang memiliki kemampuan ekonomi harus memiliki kepedulian terhadap warga yang tak mampu.
“Kita harus karena doa-doa dari orang tak mampu adalah penyebab orang-orang lainnya menjadi mampu.
Kemudian dilanjut penyampaian ke-LDII-an oleh Sekretaris LDII Kutim Imam S Lutfi. Imam juga menyampaikan imbauan LDII agar warga LDII tidak terpengaruh oleh isu-isu yang propokativ supaya menciptakan kondisi aman, tertib, dan damai. Termasuk terkait kasus-kasus di lingkungan penegak hukum, supaya warga LDII tidak asal berpendapat.
Dia juga menyampaikan, bahwa saat ini LDII melalui Lines telah meningkatkan kiprah dalam publikasi media massa dengan tenaga internal LDII.
“Di Kutim, Lines telah menghasilkan cukup banyak produk publikasi media melalui website ldiikutim.org dan youtube LDII TV Kutim serta medsos LDII Kutim. Sampai sekarang, sudah ada 35 artikel tulisan LDII Kutim sepanjang 2022, dan ada 66 video youtube sepanjang 2022 yang ditonton 8.861 kali dalam 28 hari terakhir, rata-rata 400-700 view per video. Sedangkan postingan di instagram 30 hari terakhir video reels mencapai 14.080 views,” ungkapnya.
Imam menamkan, dalam rangka memperkuat instruksi DPP LDII terkait HUT RI ke-77, sesuai dengan momen penting di bulan ini, maka ia memberi arahan agar warga LDII Kutim ikut memeriahkan HUT RI, salah satunya dengan pemasangan bendera dan umbul-umbul di setiap rumah.
Ustaz Sochicul Arif yang kemudian melanjutkan nasihat agama, mengajak agar peserta pengajian tidak melupakan diri dari segala larangan agama Allah SWT. Yang jika dilakukan, maka jangan malu untuk bertaubat kepada Allah.
Ustaz Arif mengatakan, agama islam di Indonesia ini adalah mayoritas, dan dilindungi oleh negara.
“Maka dari itu supaya kita bisa tetap terus menjalani kehidupan beragama dengan baik dan tertib,” ucapnya. (Lines/RC)