SANGATTA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kutai Timur (Kutim) kembali menggelar pengajian bulanan, pasca Idulfitri.
Pengajian tersebut berlangsung di tiga titik di wilayah Kutim, Minggu (22/5/2022) pagi. Terpusat di Masjid Ulul Albaab Jalan Permai Raya Sangatta, kemudian di Masjid Khoirul Manshurin Jalan Pendidikan, dan di Masjid Al-Akbar Sangatta Seberang.
Semua warga LDII yang hadir sangat antusias, mengingat masih dalam rangka moment Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah.
Ditambah lagi, Presiden RI Joko Widodo telah melonggarkan protokol kesehatan, yakni boleh melepas masker di luar ruangan, menandakan semakin melandainya kasus penularan covid-19 di Indonesia. Itu membuat warga LDII menjadi lebih bersemangat dalam menghadiri pengajian.
Dewan Penasehat DPD LDII Kutim, H Siswahyudi mengatakan, pelonggaran protokol kesehatan penggunaan masker saat ini hanya berlaku di luar ruangan. Adapun ketika melakukan kegiatan di dalam ruangan, tentu dianjurkan tetap mengenakan masker.
Dengan pengajian DPD LDII Kutim, lanjut Siswahyudi, untuk menambah keilmuan dan mengkaji ulang ilmu Alquran dan Alhadits. Agar warga LDII bisa semakin baik dalam mengamalkan ilmu agama.
“Apalagi sebentar lagi akan memasuki hari raya kurban Iduladha, tentu warga LDII Kutim akan mempersiapkan amal untuk menunaikan kurban dengan baik. Harapannya bisa meningkatkan kurban tahun ini,” ucap Siswahyudi, saat mengisi tausiah agama di Masjid Khoirul Manshurin, Jalan Pendidikan, Sangatta Utara.
Dia mengatakan, dalam membela agama maka warga LDII Kutim diharap bisa selalu mempersungguh diri dalam mewakafkan diri dan harta demi melancarkan amal ibadah. Sebagaimana dalil dalam Alquran dan Alhadits, supaya seorang muslim membela agama Allah.
Di tempat yang sama, Bendahara DPD LDII Kutim Sudarman mengimbau, agar warga bisa tetap menjaga kesehatan meski pandemi covid-19 sudah melandai.
“Saat ini sedang ada wabah yang baru mencuat lagi, yaitu penyakit gigi dan kuku hewan ternak,” bebernya.
“Semoga dalam pelaksanaan kurban, kita bisa mendapatkan hewan kurban yang baik dan sehat,” lanjut Sudarman. (*)
Penulis: Raymond Chouda