
SANGATTA – Perempuan zaman now dihadapkan dengan perkembangan zaman yang semakin maju namun banyak cobaan. Lantas, Persinas Asad Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan pasanggiri khusus perempuan, di Padepokan Persinas Asad, Jalan Permai Raya, Sangatta Utara, Kutim, Jumat (19/4/19).
Pasanggiri yang merupakan ajang unjuk kebolehan itu diikuti sebanyak 150 peserta, mulai dari usia dini, praremaja, remaja, dewasa, pembina, dan istimewa.
Dalam pidato pembukaan, Dewan Pendekar sekaligus Pembina Persinas Asad Kutim, KH Tugiarso menjelaskan sejarah perkembangan Persinas Asad. Bahwa, pencak silat merupakan bela diri asli dari Indonesia.
Selain untuk olah raga meningkatkan kesehatan, lanjut lelaki yang karib disapa Tugi itu, juga bermanfaat sebagai penjagaan diri. Terutama penjagaan khusus perempuan, karena dianggap sebagai mahluk yang lemah.
“Pencak silat ini, Persinas Asad, mensyaratkan seorang perempuan untuk menjadi pribadi yang solehah untuk bisa mempelajarinya. Sebab, ini adalah silat pertolongan, yang perlu menghubungkan diri dengan Allah melalui keimanan,” ungkap Tugi.
Sementara itu, Ketua Panitia Pasanggiri, KH Haruna menjelaskan, dalam olah raga silat ini, penting untuk melakukan pemanasan dan stretching sebelumnya. Itu agar urat tidak keseleo.
“Tunjukan penampilan terbaik bagi perwakilan atlet yang bertanding, untuk jenjang provinsi dan nasional,” urai Haruna.
Sebelumnya, pasanggiri umum yang diikuti peserta dari kaum adam maupun hawa, telah sukses terselenggara pada 31 Maret 2019. (pri/ray/*)